ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Hubungan Mutu Sumber Daya Manusia dan Budaya Kerja dengan Kinerja Pegawai pada Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Manggarai”. Dalam penelitian ini yang menjadi pokok permasalahanya adalah kecenderungan birokrasi yang mengalami kesulitan dalam meningkatkan kinerja aparatur yang hanya statis dan bahkan menurun. Oleh karena itu, untuk memecahkan permasalahan tersebut maka penulis merumuskan pokok-pokok permasalahan sebagai berikut: apakah ada hubungan yang signifikan antara mutu sumber daya manusia (X1) dengan kinerja? Dan apakah ada hubungan yang signifikan antara budaya kerja dan kinerja?. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan seberapa besar hubungan mutu sumber daya manusia dan kinerja, seberapa besar hubungan budaya kerja dan kinerja.
Berdasarkan judul di atas, maka untuk membahas lebih dalam penulis memakai metode analisis korelasi produk moment dan dari hasil analisis data yang ada penulis menemukan bahwa mutu sumber daya manusia mempunyai hubungan yang sangat tinggi dengan kinerja aparatur juga budaya kerja yang memiliki hubungan yang sangat tinggi dengan kinerja aparatur. Hal tersebut dibuktikan dari hasil analisis sebagai berikut:
1. Untuk korelasi mutu sumber daya manusia dengan kinerja aparatur memiliki taraf hubungan signifikan 93% dan 7% merupakan faktor yang belum diketahui.
2. Untuk korelasi budaya kerja dengan kinerja pegawai memiliki taraf hubungan signifikan 79% dan faktor yang belum diketahui sebesar 21%.
Maka dengan hasil tersebut, dibuktikan bahwa mutu sumber daya manusia dan budaya kerja memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja aparatur pada Dinas Kelautan, Perikanan dan Petyernakan Kabupaten Manggarai.
Dengan demikian, untuk meningkatkan kinerja aparatur pada Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Manggarai, maka disarankan:
a. Organisasi terus melakukan peningkatan mutu sumber daya manusia dengan melakukan pelatihan, pendidikan, terlebih pada anggota baru sehingga target yang diinginkan dapat tercapai semaksimal mungkin.
b. Pengembangan budaya kerja yang lebih efektif dan efisien.
c. Mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang ada dengan keahlian yang dimiliki melalui sitem pengawasan yang efektif.
d. Kepada peneliti lain, agar meneliti faktor-faktor lain yang memiliki hubungan dengan kinerja pegawai.