Detail Cantuman
Text
“AKTIVITAS EKSTRAK KOMBINASI DAUN KUMIS KUCING (ORTHOSIPHON ARISTATUS) DAN RIMPANG TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORHIZZA) TERHADAP PENYAKIT ASAM URAT (GOUT)”
ABSTRAK
AKTIVITAS EKSTRAK KOMBINASI DAUN KUMIS KUCING (ORTHOSIPHON ARISTATUS) DAN RIMPANG TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA) TERHADAP PASIEN ASAM URAT (GOUT)
Oleh : Maria Sugi Menge, Aloysius Masan Kopon, M.Si, Yustina D. Lawung, M.Pd
Penyakit asam urat (gout) merupakan penyakit gangguan metabolik yang disebabkan penumpukan asam urat (uric acid ) dalam jaringan tubuh. Data dinas kesehatan Republik Indonesia kadar asam urat pria berkisar antara 3,40-7,00 mg/dl, sedangkan kadar normal asam urat wanita berkisar antara 2,40-5,70 mg/dl. Salah satu upaya untuk mengobati penyakit asam urat adalah pengembangan tanaman obat tradisional. Salah satu tanaman obat yang dimanfaatkan untuk pengobatan asam urat adalah daun kumis kucing dan rimpang temulawak. Masyarakat Timor NTT menggunakan daun kumis kucing dan rimpang temulawak, untuk menyembuhkan penyakit asam urat (gout). Ekstrak kombinasi daun kumis kucing dan rimpang temulawak belum digunakan untuk menyembuhkan penyakit asam urat serta belum kaji secara ilmiah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, sifat fisiko kimia ekstrak kombinasi daun kumis kucing dan rimpang temulawak meliputi kelarutan, titik didih, massa jenis, dan putar optik, komponen fitokimia yang terkandung dalam ekstrak kombinasi daun kumis kucing dan rimpang temulawak meliputi alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan triterpenoid/steroid, mengidentifikasi komponen senyawa kimia ekstrak kombinasi daun kumis kucing dan rimpang temulawak meliputi Kromatografi Lapis Tipis (KLT), spektroskopi Infra Merah (IR), Kromatografi Gas dan Spektroskopi Massa (GC–MS), serta untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun kumis kucing dan rimpang temulawak terhadap pasien asam urat.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental design laboratorium dengan teknik analisis sifat fisiko kimia antara lain : Uji kelarutan menggunakan jumlah volume pelarut, Penetapan massa jenis menggunakan rumus ρ=m/(v ), Penentuan titik didih menggunakan titik didih tertinggi dan Penentuan putar optik menggunakan rumus [α]_λ^t=α/(lxc.), analisis fitokimia antara lain : Uji alkaloid menggunakan perbandingan data teoritis reagen Mayer dan Wagner, Uji flavonoid menggunakan data teoritis uji flavonoid, uji saponin menggunakan data teoritis uji saponin, uji tanin menggunakan data teoritis uji tanin, analisis komponen senyawa kimia antara lain : Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan rumus : Rf=L/H= (jarak yang ditempuh senyawa analit)/(jarak yang ditempuh eluen dari titik awal ) , Infra Merah (IR) menggunakan perbandingan data teoritis gugus fungsi, Kromatografi Gas dan Spektroskopi Massa (GC – MS) menggunakan data hasil pemeriksaan klinik sebelum terapi dan sesudah terapi.
Hasil analisis sifat fisiko kimia ekstrak kombinasi daun kumis kucing dan rimpang temulawak larut dalam aguades, metanol, dan aseton, mempunyai titik didih sebesar 900C, memilki massa jenis 0,88 gram/mL, dan memutar bidang polarisasi ke kanan (dekstrotatori). Hasil analisis komponen fitokimia ekstrak kombinasi daun kumis kucing dan rimpang temulawak mengandung kelompok senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan triterpenoid/steroid. Hasil analisis komponen senyawa kimia ekstrak kombinasi daun kumis kucing dan rimpang temulawak pada Kromatografi Lapis Tipis (KLT) mengandung kelompok senyawa alkaloid, Kromatografi Gas dan Spektra Massa (GC-MS) mengandung senyawa asam Format (formic acid), N,N-dimetil-metilamina (Methylamine,N,N-Dimethyl), asam asetat (acetic acid), 1 hidroksi 2-propanon (2-propanone,1-pydroxy-), 2,4 pentadiena nitril (2,4 pentadienenetrile), metoksi etena (ethane,methoxy-), (Z)2-pentena,2-flouro ((Z)2-fluoro-2 Pentenal), asam 2–okso-metil ester propanoat (propanoic acid,2-oxo-,methyl ester), 2-siklo heksenol (2-cyclohexenol), 2-amino oksazol (2-amino oxazole) 3-metoksi heksana (hexane,3-methoxy), 4-vinil fenol (4-vinylphenol), 2,6-dimetoksi fenol (phenol-2,6-dimethoxy-), 2,3-dihidro-3,5 dihidroksi-6-metil-4H-piran-4 one (2,3-dihydro-6-methyl-3,5-Dihydroxy-4H-pyran-4 one), 2-metanol furan (2-furan methanol). Hasil uji aktivitas secara in vivo menunjukkan ekstrak kombinasi daun kumis kucing dan rimpang temulawak memiliki aktivitas menyembuhkan penyakit asam urat.
Kata Kunci: Aktivitas Ekstrak Kombinasi Daun Kumis Kucing, Rimpang Temulawak dan penyakit asam urat.
Ketersediaan
15/KIP644 | Unika Widya Mandira | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
KIM Men a 15
|
Penerbit | FKIP UNWIRA : Yogyakarta., 2015 |
Deskripsi Fisik |
xii.; 195p.; bibl.; ills.; 30 cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
KIMIA
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Maria Sugi Menge
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain